Serdang Bedagai, rekatamedia.com - Tim Mahasiswa Universitas Medan Area (UMA) menggandeng Karang Taruna untuk menyelesaikan distribusi kerajinan purun melalui Konsep Integrated Smart Management yang dilaksanakan di Desa Sementara, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai.
Tim yang lolos dalam pendanaan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM PM) 2021 itu diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Kegiatan tersebut mengusung tema “Pemberdayaan Pemuda Desa Berbasis Smart Intregeted Management sebagai Solusi Distribusi Kerajinan Purun pada Masa Pandemi”.
Program PKM PM 2021 diharapkan dapat membantu persoalan distribusi kerajinan purun sebagai potensi desa dan membantu para pemuda untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Ketua Tim PKM PM UMA, Seri Sekar Sari \menyampaikan bahwa “Konsep Integrated Smart Management merupakan konsep tata kelola produk kerajinan purun dari hulu ke hilir yang dimotori oleh sebuah unit penggerak yang berkelanjutan.
Pada metode ini, diawali dengan pembentukan kelompok/ unit mitra (pemuda desa) yang terorganisir. Setelah terbentuk, kelompok mitra dipetakan, dan diberikan pengarahan terkait sistem kelembagaan dan pembagian tugas, serta peran dari tiap-tiap bidang yang dibentuk.
Konsep ini juga mengatur bagaimana sistem produksi, manajemen pemasaran dan distribusi produk hasil kerajinan. Sistem produksi terdiri atas manajemen bahan baku, design produk, dan kualitas produk”.
Desa Sementara, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai sendiri merupakan desa yang berada di tengah Kota Perbaungan. Pemuda desa setempat cukup banyak sekitar 25% di antara penduduk Serdang Bedagai.
“Mereka juga memiliki kelompok organisasi yang biasa disebut dengan Karang Taruna. .Para pemuda di desa tersebut saat ini kebanyakan pengangguran, akibat pandemi yang melanda. Dan mereka pun terkena PHK dari tempat mereka bekerja ” ujar Rizky salah satu anggota dari Tim PKM UMA.
Kegiatan PKM PM 2021 mendapat antusiasme yang sangat tinggi dari para pemuda dan pengrajin purun di desa tersebut.
Dosen pembimbing dari program ini, Indah Apriliya, SP, M.Si yang juga Dosen Fakultas Pertanian UMA mengharapkan program ini tidak berhenti sampai di sini saja, semoga bisa terus berlanjut sehingga bisa mengangkat nilai jual purun yang tadinya hanya dijual sebagai tikar, dan hanya di pasar tradisional menjadi suatu produk yang naik level dan dapat dipasarkan secara global melalui digital marketing.