Medan, rekatamedia.com - Sebanyak lima mahasiswa Universitas Medan Area (UMA) memperoleh dana hibah dalam ProgramKreativitas Mahasiswa (PKM) 2021 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikandan Kebudayaan.
Kelima mahasiswa tergabung dalam satu tim tersebut, diketuai Kevin Ardiansyah yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Agribisnis Fakultas Pertanian dengan anggota terdiri dari Nurul Lisma Tiara (Prodi Agribisnis), Bambang Triadi (Prodi Agribisnis), Nisa Hidayati (Prodi Agribisnis), dan Fery Sandrya WR (Prodi Agribisnis), serta Ibu Mariza Nurcahyani S.S.T, M.Sc selaku dosen pendamping.
Yang menarik dari tim ini adalah mereka membuat sebuah produk wirausaha dengan memanfaatkan sabut kelapa (cocopeat). Tim ini melakukan kegiatan mulai Juni hingga Agustus 2021di Rumah Produksi PANAMTIS, di Desa Celawan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
“Kami sangat bersyukur sebab, ini pertama kalinya bagi kami mendapatkan kesempatan dalam kegiatan PKM-K lanjut ke tahap proses pendanaan. Lahirnya ide cemerlang ini muncul ketika melihat kondisi pandemi sekarang ini yang melanda Indonesia. Sehingga aktivitas masyarakat sangat terbatas ditambah lagi dengan peraturan pemerintah dalam bentuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyrakat (PPKM). Masyarakat diharuskan tetap di rumah guna mengurangi penyebaran virus Covid-19,” ujar Kevin Ardiasnyah .
Hal senada juga dikatakan Bambang dan Nisa selaku anggota Tim PANAMTIS bagian manajemen produksi. Mereka menambahkan, menggunakan limbah sabut kelapa (cocopeat) adalah salah satu cara untuk mengurangi limbah sabut kelapa. Limbah sabut kelapa ini dijadikan sebagai media tanam karena unsur hara yang terkandung di dalam cocopeat sangat baik untuk pertumbuhan tanaman, dan ramah lingkungan.
Salah satu bahan organik yang berpotensi menjadi media tumbuh alternatif sebagaimana dijelaskan (Muliawan & Wibowo, 2009 ) adalah cocopeat yang memberikan pertumbuhan paling optimal terhadap pertumbuhan tanaman, kelebihan cocopeat sebagai media tanam dikarenakan karakteristiknya yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat, serta mengandung unsur-unsur hara esensial, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg),kalium (K), natrium (N) dan fosfor (P).
Oleh karena itu, tim PKM-K UMA memanfaatkan limbah sabut kelapa yang berlebihan menjadi media tanam yang ramah lingkungan serta dilengkapi alat untuk bercocok tanam, mulai dari benih, pot/pollybag, media tanam dari (cocopeat), pupuk dasar, dan panduan perawatan tanaman hingga panen.
Anggota Manajemen Pemasaran, Fery dan Nurul juga memberikan pendapatnya terkait produk PANAMTIS. Dikatakannya produk ini akan mencoba bekerja sama dengan toko pertanian di Kota Medan dan akan mengikuti kegiatan (expo), bazar guna memperkenalkan produk yang ramah lingkungan di tengah pandemi kepada masyarakat luas.