analisamedan.com - Dalam sebulan terakhir, harga emas memang bergerak sangat fluktuatif. Setelah sempat di bawah $1.698 per ons troy, harga emas dunia sempat mengalami kenaikan diatas $1.740 per ons troy di awal juni, namun berbalik turun saat ini dikisaran $1.709 per ons troy. Penurunan kinerja harga emas dunia ini dipicu oleh aksi profit taking ditambah dengan orientasi pelaku pasr yang kembali memburu aset beresiko ketimbang membeli emas.
Demikian pengamat ekonomi Gunawan Benyamin dalam analisisnya, Sabtu (6/6/2020).
Namun, lanjut Benyamij, jika membandingkan posisi pada 3 Juni, harga emas saat ini memang relative lebih tinggi. Harga emas bahkan sempat mendekati level $1.690. Tapi belakangan, dikarenakan aksi demonstrasi di AS yang berujung anarkis, membuat harga emas perlahan mengalami pemulihan. Meskipun belum mampu mencapai level tertinggi dalam sebulan terakhir.
“Nah, itu review untuk harga emas dunia. Pasti berbeda dengan kinerja harga emas lokal. Dikarenakan juga dipengaruhi oleh tren penguatan Rupiah terhadap US Dolar. Karena disaat Rupiah menguat, maka harga emas akan berpeluang mengalami penurunan,” katanya.
Sebagai perbandingan, dalam satu bulan terakhir ini tren penguatan mata uang rupiah terus terjadi. Dari yang sebelumnya sempat menyentuh 15 ribu per US Dolar (1 bulan lalu), saat ini Rupiah terus mengalami penguatan dikisaran 13.875 per US Dolar. Dan sebulan yang lalu emas sempat mengalami penguatan dikisaran $1.740 per ons troy.
US Dolar juga turun
Tren harga emas turun, dan tren harga US Dolar terhadap Rupiah juga mengalami penurunan. Kombinasi ini membuat harga emas domestic mengalami penurunan yang sangat tajam. Jadi kalau dihitung harga emas saat ini mengacu kepada kurs 13.875 per US Dolar dan harga emas di level 1.709, maka didapat angka 765 ribuan per gram untuk harga logam mulia.
Tetapi ingat, itu harga hitung-hitungan kasar saja. Artinya harga yang dijual di beberapa toko emas itu pasti berbeda lagi. Karena banyak faktor yang mempengaruhi, ketersediaan stok, tren permintaan dan penawaran dan banyak faktor lainnya. Jadi wajar saja kalau harga emas murni lokal dijual diatas 800 ribu per gramnya.
Jika melihat trennya, maka tren harga emas naik ini masih akan terjadi dalam waktu dekat. Karena semua sentimen masih menunjukan bahwa emas akan tetap memiliki daya tarik ketimbang mata uang US Dolar. Dalam pergerakan sebulan kita bisa melihat tren emas global turun itu hanya sekitar 1.7%. tetapi mata uang US Dolar turun terhadap Rupiah sekitar 7.5%.
Jadi kesimpulannya, emas lebih menarik saat ini. Tren pelemahan US Dolar masih berpeluang berlanjut ditengah isu perang saat ini. Namun, investor harus jeli dalam menyikapi perkembangan terkini terkait emas. Jangan sampai terlewatkan karena sentiment global saat ini cepat berubah, jelas Benyamin.
Mengejutkan, Harga Emas Turun