analisamedan.com - Dari beberapa harga pangan yang dijual di beberapa pasar tradisional, harga daging ayam justru trennya masih mahal dan bertahan di atas 40 ribuan per Kg.
Saat ini variasi harganya itu berkisar 42 hingga 43 ribu per Kg. Kinerja harga daging ayam ini tidak terlepas dari sisi persediaan yang bermasalah belakangan ini.
Pengamat ekonomi Gunawan Benjamin, Selasa (9/06/2020) mengatakan, masalah stok ini juga diakibatkan sebelumnya oleh permasalahan harga daging ayam yang terpuruk dikisaran harga 12 ribu hingga 16 ribu. Sebelum pada akhirnya saat bulan ramadhan harga daging ayam mengalami kenaikan hingga menyentuh level saat ini.
“Saya memperkirakan harga daging ayam akan bertahan sampai nanti peternak mulai memanen ternaknya. Dan saya memperkirakan kurun waktu 1 hingga 3 pekan yang akan datang harga daging ayam bisa mengalami pemulihan,” katanya.
Disebutkan Benjamin, ekspektasi ini didasarkan kepada beberapa faktor. Pertama didasarkan kepada penurunan harga daging ayam sebelumnya, yang dengan sendirinya akan membuat minat peternak untuk kembali beternak cukup besar.
Kedua, dari tren perkembangan harga ikan laut, kecenderungannya sudah mulai menurun. Jadi akan mempengaruhi tren perkembangan harga daging ayam nantinya. Selain kedua faktor tersebut diatas. Ada beberapa masalah serius yang bisa saja membuat animo peternak memudar.
Diantaranya penyebaran corona yang membuat aktifitas sosial ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih. Hal ini sangat berpeluang membuat peternak mensiasati dengan tidak mengoptimalkan isi kandang. Hal ini bisa berdampak pada kemugkinan melambatnya penurunan harga daging ayam.
Pelaku UMKM
Bagi pelaku UMKM, kenaikan harga daging ayam ini saya pikir membuat kerugian pada bisnis kuliner pada umumnya. Namun bagi masyarakat khususnya ibu rumah tangga. Kenaikan harga ‘ protein lain seperti ikan.