Ambisi Menuju PON Sumut-Aceh

  • Whatsapp
istimewa

analisamedan.com - Kenangan manis masih tersimpan dibenak petinju Medan bernama lengkap Mauliza Intan Savira. Pasalnya, alumni SMA Panca Budi Medan ini berhasil membukukan prestasi untuk pertama kali dalam tingkat nasional. Cewek berdarah Aceh ini mendulang medali emas pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tinju Junior Youth yang di gelar di GOR Mini Dispora Sumut, Jalan Williem Iskandar Medan, 2018, lalu.

Kepercayaan diri yang dimiliki membuat dirinya memiliki mental sang juara. Sebelum terjun ke Kejurnas petinju berhijab ini dinyatakan lolos seleksi untuk berlaga di kelas 54 kg Youth putri. Petinju yang disapa Intan dalam babak penyisihan berhasil menaklukkan lawan-lawannya dari provinsi lain. Pada partai final dirinya berhasil menjinakkan Qidzura petinju Kalimantan Timur dengan menang angka. Medali emas yang diraih merupakan emas kedua untuk kontingen Sumut dari 8 emas yang di raih tim Sumut Bermartabat.

Baca Juga:

Anak didik dari Niazi Almi ini mulai mengenal olahraga keras ini sejak awal tahun 2018. Namun, bakat tinju yang dimiliki anak ketiga dari empat bersaudara ini membuat sang pelatih yang juga merupakan pamannya sendiri terus membina dan membimbing untuk menjadi petinju yang disegani lawannya. Hal ini terbukti petinju yang dilahirkan di Medan ini juga menorehkan prestasi dengan genggaman emas pada Kejurda Tinju Sumut 2018.

Titisan

Kehadiran Intan dalam dunia tinju di Sumut merupakan titisan petinju putri yang telah mengharumkan Sumut pada tingkat nasional dan Internasional. Misalnya, Elisawati, Nurmala Deli, Siti Aisyah, Rumiris Simarmata, Sadarmawati Simbolon dan Maduma Simbolon. Kepiawaian anak dari pasangan Hanafiah Abdullah dan Ruslaini dalam arena ring sebagai pembuktian PON XXI/2024 Sumut-Aceh akan kembali diramaikan petinju putri. Hal ini disebabkan PON XX/2021 Papua, petinju putri Sumut gagal meraih tiket PON Papua.

“Mulanya tidak tertarik dengan olahraga tinju, lebih suka dengan olahraga bulu tangkis. Ketertarikan saat melihat saudara sepupu bertanding di ring. Melihat pertandingan tersebut, ternyata tinju merupakan olahraga yang menyenangkan dan memiliki prestasi. apalagi seorang petinju harus memiliki stamina yang baik, skill dan teknik pukulan ke lawan dan menghindari pukulan dari lawan. Paling utama saat di ring ternyata memerlukan strategi dan taktik untuk menjatuhkan atau menang angka dari lawan,” ujar petinju putri dari sasana Fighter Medan, Minggu (7/6/2020)

Pendoyan ayam penyet ini termotivasi dengan tinju dari kakak sepupu yang juga merupakan petinju, Mutiara Sulifa mantan atlet tinju PPLP Sumut dan Novizar Maulina memperkuat Sumut di PON IXX/2016 Jabar. “Saya tertarik dengan tinju karena saudara sepupu juga petinju dan mendapat respon positif dari paman saya Niazi Almy yang sekaligus pelatih”.terangnya.

Petinju dengan berat badan 54 kg dan tinggi badan 156 cm ini berambisi dan menarget dengan kemauan keras untuk dapat lolos ke PON XXI Sumut-Aceh, 2024, mendatang. Pasalnya, keinginan ini sebagai impian untuk mengikuti jejak sang kakak sepupu, Novizar Maulina. Kepalan tangan yang keras dari petinju yang dilahirkan 18 tahun silam, bertekad untuk mengembalikan kejayaan tinju Sumut, khususnya petinju putri.

“Target saya berikutnya dapat berlaga di PON XXI Sumut-Aceh 2024, tentunya ingin mengulangi kesuksesan Kejurnas 2018 serta ingin menjadi petinju nasional untuk mewakili bangsa Indonesia di kejuaraan dunia”. tutup Intan.

Pos terkait