Jakarta - Dua lifter junior, Muhammad Fathir dan Rizky Juniansyah menjadi andalan Indonesia pada Kejuaraan Angkat Besi Dunia Junior Online yang akan digelar 15-20 Nopember mendatang.
Fathir yang berasal dari Kalimantan Timur akan turun di kelas 61kg sedangkan Juniansyah yang berasal dari Banten akan tampil di kelas 73kg.
“Sampai saat ini baru Fathir dan Rizky Juniansyah saja yang sudah pasti tampil di Kejuaraan Angkat Besi Dunia Junior Online,” kata Pelatih Kepala Pelatnas Angkat Besi, Dirdja Wihardja yang dihubungi melalui WhatsApp, Sabtu (5/9/2020).
Muhammad Faathir memang patut diandalkan. Pada Kejuaraan Angkat Besi Junior Asia 2020, remaja kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur, 21 Mei 2003 bukan hanya meraih tiga medali emas tetapi juga memecahkan dua rekor dunia pada kejuaraan angkat besi junior Asia 2020.
Faathir yang diproyeksikan bakal menggantikan Eko Yuli Irawan meraih ketiga emas dari angkatan Snatch 119kg, Clean and Jerk 153kg dan total angkatan 273kg. Sedangkan dua rekor dunia dibuat Faathir untuk angkatan Snatch yang tadinya 153kg menjadi 154kg dan total angkatan yang semula 272kg menjadi 273kg.
Begitu juga dengan Rizky Juniansyah merupakan peraih 3 medali emas pada Kejuaraan Angkat Besi Junior Asia 2020. Dan, dia juga memecahkan rekor dunia. Pada kejuaraan itu, remaja berusia 17 tahun mencatat total angkatan 307kg memecahkan rekor dunia remaja yang tadinya 306kg.
Menurut Dirdja, tidak tertutup kemungkinan PB PABSI akan menurunkan lifter junior lainnya yang berada di pelatnas maupun di daerah pada kejuaraan dunia online pertama tersebut.
“Kita masih menunggu aturan pertandingan yang sedang digodok federasi angkat besi internasional (IWF). Kalau peraturan sudah selesai kita langsung buka kesempatan lifter dari daerah ikut dengan catatan mereka punya prestasi cukup bagus,” tegasnya.
Ketika ditanyakan tempat yang disiapkan untuk penampilan lifter junior Indonesia, Dirdja menjawab,”Kita akan menyiapkan tempat di pelatnas Markas Marinir Jalan Kuwini Jakarta Pusat dengan segala fasilitas pendukungnya.”
Berbicara masalah pelatnas Olimpiade, Dirdja mengatakan terus berjalan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Pelanas Olimpiade terus berjalan dan perkembangannya terus dipantau,” ungkapnya.
Hingga saat ini, Indonesia baru meloloskan dua lifter yakni Eko Yuli Irawan (kels 61kg putra) dan Windy Cantika Aisah (kelas 49kg putri). Mereka menjalani pelatnas bersama empat lifter lainnya yakni Denny (kelas 67kg putra) peringkat 12 dunia, Rahmat Erwin Abdullah (73kg) peringkat 16 dunia, Nurul Akmal (kelas +87kg) peringkat 12 dunia, dan Triatno (kelas 73kg) peringkat 17 dunia.
“Kita masih punya peluang untuk meloloskan lifter ke Olimpiade Tokyo 2021. Ada kejuaraan dunia senior dan kejuaraan dunia junior yang jadi babak kualifikasi digelar dari Januari hingga April mndatang. Mudah-mudahan kita bisa menambah tiket ke Tokyo,” ungkapnya.