rekatamedia.com - Bola matanya tampak berkaca-kaca. Ia berdiri sambil melambaikan tangan ke arah para penonton yang memenuhi GOR Futsal Dispora Merauke, Papua. Ia pun kemudian memberi salam hormat dengan sedikit membungkukan badannya.
Ya, itulah aksi yang dilakukan Juwita Niza Wasni usai bertanding dan menjadi yang terbaik di nomor kombinasi Nanquan dan Nan Dao PON XX/2021 Papua Jumat kemarin. Ia berhak mendapat medali emas setelah meraih total poin tertinggi, 19.37. Emas yang dipersembahkan Niza adalah yang kedua bagi Sumut di pesta olahraga empat tahunan paling bergengsi di tanah air ini.
Niza saat ditemui mengakui aksinya di PON Papua punya arti dan kenangan tersendiri. “Ini adalah penampilan terakhir saya setelah empatbelas tahun
sebagai atlet bang. Saya bersyukur sekali, mengakhiri karir dengan manis, menyumbangkan medali emas bagi Sumut di PON Papua,” jelas anak bungsu dari lima bersaudara buah hati pasangan Wasit Amin dan Zainab ini.
Selama menjadi atlet Niza mempersembahkan tiga emas dan satu perak di tiga SEA Games yakni Myanmar Tahun 2013, Singapura 2015 dan Malaysia 2017. Selain itu ia juga mempersembahkan medali emas di Asian Games Incheon 2014 dan juara Dunia Wushu 2015.
“Saya berharap, raihan medali emas ini bisa membahagiakan semua pihak, baik keluarga, Pengprov WI Sumut, KONI Sumut dan juga Master Supandi Kusuma yang sangat baik dan berjasa padanya,” ujar Niza.