Oleh: Tiza Paquita
Pada saat ini Indonesia diserang oleh virus yang berasal dari Wuhan Cina . Virus ini diberi nama Covid-19 (Coronavyrus) karena virus ini muncul pada Desember 2019 pertama kali di Wuhan Cina. Virus ini merupakan virus berbahaya yang menyerang saluran pernapasan(Paru-Paru) manusia dan belum ditemukan vaksin untuk penyembuhannya. Gejala yang sering muncul jika seseorang terkena virus ini yaitu demam (suhu badan 350C), bersin-bersin, flu, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, muntah-muntah serta sering buang air besar.
Kita menyadari bahwa masalah pendidikan di saat pandemi ini sulit untuk dijelaskan dan sulit dipahami, apalagi pendidikan anak usia dini yang memang seharusnya mempunyai keahlian ekstra serta pembelajaran yang benar-benar harus bertatap muka dengan anak murid . Anak usia dini merupakan anak yang baru dilahirkan sampai usia mereka mencapai 8 tahun yang dimaknai dengan masa ”golden age” atau masa keemasan. Mengapa disini anak disebut dengan masa keemasan ? Karena 80% perkembangan dan pertumbuhan anak terjadi secara drastis dan memuncak. Maka momentum ini tidak akan terulang lagi sehingga harus dioptimalkan dengan stimulus pendidikan yang berkualitas karena pertumbuhan dan perkembangan pada anak sangat penting untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak usia dini penting karena pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan letak fondasi awal pedidikan dan sebagai regenerasi yang mempunyai kemampuan dan keahlian pada bidangnya.
Adanya pandemi ini memungkinkan seluruh pendidikan yang ada di Indonesia menggunakan sistem daring (belajar online), menggunakan handphone atau yang lainnya sebagai sarana pembelajaran di masa pandemi ini . Nah, saya katakan masalah pendidikan saat ini sulit untuk dijelaskan karena sistem pembelajaran menjadi daring yang seharusnya tatap muka. Seperti yang saya lihat beberapa anak di daerah saya khususnya, merasa terbebani dengan ini. Guru maupun murid sulit unuk melakukan proses daring karena sebagian besar orang tua dari siswa tidak mempunyai handphone untuk belajar daring dengan masalah itu beberapa guru menjadi merasa kasihan dan harus mendatangi rumah murid satu per satu tetapi tetap dalam protokol kesehatan seperti, memakai masker, menggunakan handsainitaizer dan tidak bersentuhan dengan orang lain serta menjaga jarak guna membagikan beberapa lembar kerja untuk anak agar anak belajar sewaktu di rumah dan meringankan beban orang tua untuk tidak memaksakan diri membeli handphone.
Dalam mendorong kemampuan dan keahlian serta kualitas anak, orang tua bekerja sama dalam mensukseskan pendidikan anak tersebut apalagi disaat masa pandemi ini . Sangat penting bagi orang tua serta guru bekerja sama dan saling membantu untuk pendidikan anaknya walaupun disaat ini tidak diberlakukannya belajar bertatap muka . Peran orang tua dan guru yang saling bekerja sama dan mendorong beberapa kegiatan anak melalui pembelajaran dirumah akan lebih berpengaruh pada pendidikan anak karena jika orang tua bekerja sama dengan guru, anak merasa bahwa walaupun tidak pergi kesekolah untuk belajar maka dirumah dapat belajar melalui pengawasan orang tua. Misalkan, guru memberi beberapa lembar tugas anak kepada orang tua dan selanjutnya orangtua mengawasi dan membimbing anak untuk menyelesaikan tugas tersebut maka disini adanya kerja sama antara guru dan orang tua untuk mensukseskan pendidikan anak disaat pandemi. Walapun anak tidak pergi kesekolah, orang tua juga perlu mengajarkan beberapa pendidikan atau penanaman karakter yang mudah kepada anak dalam kegiatan sehari-hari di rumah seperti jujur, bertanggung jawab, mandiri, peduli dan kreatif. Karena jika orangtua hanya mengandalkan guru untuk mengajarkan pendidikan atau penanaman karakter anak pada masa pandemi ini anak tidak akan menjadi pribadi yang baik tanpa campur tangan orangtua. Nah, dimasa pandemi ini selain guru orang tua juga mempunyai tanggung jawab besar dalam masalah pendidikan anak. Jika orang tua tidak peduli maka anak juga tidak peduli dengan tugas-tugasnya dan ketika guru meminta untuk melihat hasil kerja anak guru tidak mendapatkan tugas yang sudah terselesaikan dan akhirnya perkembangan pengetahuan anak menjadi berkurang akibat tidak adanya kepedulian orang tua dengan anaknya. Untuk itu sangat penting sekali kerjasama orang tua dan guru pada saat ini guna mensukseskan pendidikan anak.
Maka di masa pandemi ini masalah pendidikan pada anak usia dini dapat diselesaikan jika adanya kerjasama dan dorongan untuk saling membantu antar orang tua murid dengan guru. Guru juga ingin anak muridnya mendapatkan pendidikan yang baik untuk perkembangan dan pertumbuhan yang berkualitas serta sebaliknya orang tua juga ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang berkulitas maka perlunya kerjasama antar guru dan orang tua pada saat pandemi ini. Tidak ada kata “tidak belajar serta bodoh” pada masa pandemi Covid-19 ini jika dalam pendidikan anak orang tua dan guru bekerja sama dan saling membantu demi pertumbuhan dan perkembangan anak.